Wednesday, December 28, 2011

10 Kerusakan dalam Perayaan Tahun Baru

Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam -agama yang hanif- mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikuti dan merayakannya diperbolehkan? Simak dalam bahasan singkat berikut.
Sejarah Tahun Baru Masehi

Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.

Dari sini kita dapat menyaksikan bahwa perayaan tahun baru dimulai dari orang-orang kafir dan sama sekali bukan dari Islam. Perayaan tahun baru terjadi pada pergantian tahun kalender Gregorian yang sejak dulu telah dirayakan oleh orang-orang kafir.
Secara lebih rinci, berikut adalah beberapa kerusakan yang terjadi seputar perayaan tahun baru masehi.

Kerusakan Pertama: Merayakan Tahun Baru Berarti Merayakan ‘Ied (Perayaan) yang Haram
Perlu diketahui bahwa perayaan (‘ied) kaum muslimin hanya ada dua yaitu ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha. Anas bin Malik mengatakan, “Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun yang mereka senang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, “Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha”.
Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizhohullah menjelaskan bahwa perayaan tahun baru itu termasuk merayakan ‘ied (hari raya) yang tidak disyariatkan karena hari raya kaum muslimin hanya ada dua yaitu Idul Fithri dan Idul Adha. Menentukan suatu hari menjadi perayaan (‘ied) adalah bagian dari syari’at (sehingga butuh dalil).

Kerusakan Kedua: Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir
Merayakan tahun baru termasuk meniru-niru orang kafir. Dan sejak dulu Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallamsudah mewanti-wanti bahwa umat ini memang akan mengikuti jejak orang Persia, Romawi, Yahudi dan Nashrani. Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam berpakaian atau pun berhari raya.
Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang penuh lika-liku, pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?
Lihatlah apa yang dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apa yang beliau katakan benar-benar nyata saat ini. Berbagai model pakaian orang barat diikuti oleh kaum muslimin, sampai pun yang setengah telanjang. Begitu pula berbagai perayaan pun diikuti, termasuk pula perayaan tahun baru ini.
Ingatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara tegas telah melarang kita meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau bersabda, ”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka

Kerusakan Ketiga: Merekayasa Amalan yang Tanpa Tuntunan di Malam Tahun Baru
Kita sudah ketahui bahwa perayaan tahun baru ini berasal dari orang kafir dan merupakan tradisi mereka. Namun sayangnya di antara orang-orang jahil ada yang mensyari’atkan amalan-amalan tertentu pada malam pergantian tahun.
Daripada waktu kaum muslimin sia-sia, mending malam tahun baru kita isi dengan dzikir berjama’ah di masjid. Itu tentu lebih manfaat daripada menunggu pergantian tahun tanpa ada manfaatnya”, demikian ungkapan sebagian orang. Ini sungguh aneh. Pensyariatan semacam ini berarti melakukan suatu amalan yang tanpa tuntunan. Perayaan tahun baru sendiri adalah bukan perayaan atau ritual kaum muslimin, lantas kenapa harus disyari’atkan amalan tertentu ketika itu? Apalagi menunggu pergantian tahun pun akan mengakibatkan meninggalkan berbagai kewajiban sebagaimana nanti akan kami utarakan.
Jika ada yang mengatakan, “Daripada menunggu tahun baru diisi dengan hal yang tidak bermanfaat (bermain petasan dan lainnya), mending diisi dengan dzikir. Yang penting kan niat kita baik.” Maka cukup kami sanggah niat baik semacam ini dengan perkataan Ibnu Mas’ud ketika dia melihat orang-orang yang berdzikir, namun tidak sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang yang melakukan dzikir yang tidak ada tuntunannya ini mengatakan pada Ibnu Mas’ud, ”Demi Allah, wahai Abu ‘Abdurrahman (Ibnu Mas’ud), kami tidaklah menginginkan selain kebaikan.” Ibnu Mas’ud lantas berkata,  “Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun mereka tidak mendapatkannya.
Jadi dalam melakukan suatu amalan, niat baik semata tidaklah cukup. Kita harus juga mengikuti contoh dari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, baru amalan tersebut bisa diterima di sisi Allah.

Kerusakan Keempat: Mengucapkan Selamat Tahun Baru yang Jelas Bukan Ajaran Islam
Komisi Fatwa Saudi Arabia, Al Lajnah Ad Daimah ditanya, “Apakah boleh mengucapkan selamat tahun baru Masehi pada non muslim, atau selamat tahun baru Hijriyah atau selamat Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? ” Al Lajnah Ad Daimah menjawab, “Tidak boleh mengucapkan selamat pada perayaan semacam itu karena perayaan tersebut adalah perayaan yang tidak masyru’ (tidak disyari’atkan dalam Islam).”

Kerusakan Kelima: Meninggalkan Shalat Lima Waktu
Betapa banyak kita saksikan, karena begadang semalam suntuk untuk menunggu detik-detik pergantian tahun, bahkan begadang seperti ini diteruskan lagi hingga jam 1, jam 2 malam atau bahkan hingga pagi hari, kebanyakan orang yang begadang seperti ini luput dari shalat Shubuh yang kita sudah sepakat tentang wajibnya. Di antara mereka ada yang tidak mengerjakan shalat Shubuh sama sekali karena sudah kelelahan di pagi hari. Akhirnya, mereka tidur hingga pertengahan siang dan berlalulah kewajiban tadi tanpa ditunaikan sama sekali. Na’udzu billahi min dzalik. Ketahuilah bahwa meninggalkan satu saja dari shalat lima waktu bukanlah perkara sepele. Bahkan meningalkannya para ulama sepakat bahwa itu termasuk dosa besar.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengancam dengan kekafiran bagi orang yang sengaja meninggalkan shalat lima waktu. Buraidah bin Al Hushoib Al Aslamiy berkata, ”Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” Oleh karenanya, seorang muslim tidak sepantasnya merayakan tahun baru sehingga membuat dirinya terjerumus dalam dosa besar.

Kerusakan Keenam: Begadang Tanpa Ada Hajat
Begadang tanpa ada kepentingan yang syar’i dibenci oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Termasuk di sini adalah menunggu detik-detik pergantian tahun yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.”
Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?! Apalagi dengan begadang ini sampai melalaikan dari sesuatu yang lebih wajib (yaitu shalat Shubuh)?!

Kerusakan Ketujuh: Terjerumus dalam Zina
Jika kita lihat pada tingkah laku muda-mudi saat ini, perayaan tahun baru pada mereka tidaklah lepas dari ikhtilath(campur baur antara pria dan wanita) dan berkholwat (berdua-duan), bahkan mungkin lebih parah dari itu yaitu sampai terjerumus dalam zina dengan kemaluan. Inilah yang sering terjadi di malam tersebut dengan menerjang berbagai larangan Allah dalam bergaul dengan lawan  jenis. Inilah yang terjadi di malam pergantian tahun dan ini riil terjadi di kalangan muda-mudi.

Kerusakan Kedelapan: Mengganggu Kaum Muslimin
Merayakan tahun baru banyak diramaikan dengan suara mercon, petasan, terompet atau suara bising lainnya. Ketahuilah ini semua adalah suatu kemungkaran karena mengganggu muslim lainnya, bahkan sangat mengganggu orang-orang yang butuh istirahat seperti orang yang lagi sakit. Padahal mengganggu muslim lainnya adalah terlarang sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain.”
Ibnu Baththol mengatakan, “Yang dimaksud dengan hadits ini adalah dorongan agar seorang muslim tidak menyakiti kaum muslimin lainnya dengan lisan, tangan dan seluruh bentuk menyakiti lainnya. Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Orang yang baik adalah orang yang tidak menyakiti walaupun itu hanya menyakiti seekor semut”.”Perhatikanlah perkataan yang sangat bagus dari Al Hasan Al Basri. Seekor semut yang kecil saja dilarang disakiti, lantas bagaimana dengan manusia yang punya akal dan perasaan disakiti dengan suara bising atau mungkin lebih dari itu?!

Kerusakan Kesembilan: Melakukan Pemborosan yang Meniru Perbuatan Setan
Perayaan malam tahun baru adalah pemborosan besar-besaran hanya dalam waktu satu malam. Jika kita perkirakan setiap orang menghabiskan uang pada malam tahun baru sebesar Rp.1000 untuk membeli mercon dan segala hal yang memeriahkan perayaan tersebut, lalu yang merayakan tahun baru sekitar 10 juta penduduk Indonesia, maka hitunglah berapa jumlah uang yang dihambur-hamburkan dalam waktu semalam? Itu baru perkiraan setiap orang menghabiskan Rp. 1000, bagaimana jika lebih dari itu?!  Padahal Allah Ta’ala telah berfirman (yang artinya),  “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27). 

Kerusakan Kesepuluh: Menyia-nyiakan Waktu yang Begitu Berharga
Merayakan tahun baru termasuk membuang-buang waktu. Padahal waktu sangatlah kita butuhkan untuk hal yang manfaat dan bukan untuk hal yang sia-sia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi nasehat mengenai tanda kebaikan Islam seseorang, “Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” Semoga kita merenungkan perkataan Ibnul Qoyyim, “(Ketahuilah bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”
Seharusnya seseorang bersyukur kepada Allah dengan nikmat waktu yang telah Dia berikan. Mensyukuri nikmat waktu bukanlah dengan merayakan tahun baru. Namun mensyukuri nikmat waktu adalah dengan melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah, bukan dengan menerjang larangan Allah. Itulah hakekat syukur yang sebenarnya. Orang-orang yang menyia-nyiakan nikmat waktu seperti inilah yang Allah cela. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?” (QS. Fathir: 37). Qotadah mengatakan, “Beramallah karena umur yang panjang itu akan sebagai dalil yang bisa menjatuhkanmu. Marilah kita berlindung kepada Allah dari menyia-nyiakan umur yang panjang untuk hal yang sia-sia.Wallahu walliyut taufiq.





Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.remajaislam.com

HIFest (Humaniora Islamic Festival) 2011


buat temen - temen yang mau ngisi liburannya dengan kegiatan yang bermanfaat , HIFest bisa jadi salah satu pilihan buat liburan sambil nambah pengetahuan tentang budaya dalam perspektif Islam. Ayooo ajak temen-temennya buat dateng ke acara ini. Free!!!

Assalamualaikum
FORMASI FIB UI dengan bangga mempersembahkan Humaniora Islamic Festical 2011 (Hi Fest 2011) yang akan diselenggarakan pada:
Kamis-Sabtu, 29-31 Desember 2011 di Auditorium Gd.IX FIB UI

Kamis, 29 Desember 2011:
-pementasan tari saman oleh Srikandi SMAN 39 Jakarta
-seminar Prosa Islami dengan pembicara Tasaro GK (penulis novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan) dan Boim Lebon (penulis Lupus) di bidang prosa dan Sapardi Djoko Damono (guru besar FIB UI) dan Taufik Ismail (penyair) di bidang puisi

Jumat, 30 Desember 2011:
-Lomba kaligrafi
-Nonton bareng "Kingdom of Heaven"
-Seminar Film dengan pembicara Ade Armando (Komisi Penyiaran Indonesia) dan Aditya Gumay (sutradara "Rumah Tanpa Jendela")

Sabtu, 31 Desember 2011:
-Lomba nasyid
-Seminar musik Islami dengan pembicara Fika (personel Moupla) dan Faris (personel Justice Voice)
-Stand Up Comedy oleh Ibnu Wahyudi (dosen prodi Indonesia FIB UI)
-dan live performance dari Justice Voice, Punk Muslim, dan Edcoustic

ayo,jangan lupa ajak teman-teman!!
FREE ENTRY+sertifikat (bagi 50 pendatang pertama di setiap seminarnya)+ada bazar juga loh
TUNGGU APA LAGI?
SEGERA AGENDAKAN YA?! ^^

Friday, December 23, 2011

Hukum Mengucapkan Selamat Natal

Hukum Mengucapkan Selamat Natal

Gathering Mentoring Exlusive

Assalamu'alaikum akhwat - akhwat tangguh dan kece Exclusive X.6? Gimana hasil rapot nya kemarin ? memuaskan ? atau belum maksimal ? . Selamat untuk yang hasil rapotnya udah memuaskan dan tetap terus brjuang buat kawan - kawan yang hasil rapotnya tidak sesuai keinginan ..

Lupakan hal yang telah berlalu dan tataplah ke depan . Masih ada masa - masa dimana kita harus lebih berjuang daripada sekedar memperjuangkan nilai rapot. Masih ada UN dan SNMPTN . Ya ,, walaupun nilai rapot adalah salah satu kriteria untuk SNMPTN Undangan , tapi ingat wat , banyak jalan menuju Roma . Banyak juga jalan menuju Universitas dan jurusan yang diinginkan.

Nah , untuk ngisi liburan kali ini rencananya mentoring Exclusive mau ngadain sebuah acara semacam gathering gitu . Untuk mempertemukan kembali mentoring yang udah dilebur secara khusus yaitu mentoring Exclusive. Kita gak akan muluk - muluk lah dan memakan biaya banyak . Paling ga kita jalan - jalan ke UI atau semacam riyadhoh juga , materi , tukeran kado atau sebagainya . Dan Insya Allah , kita bakal ketemu lagi sama Ka Ima .

Biar lebih ngegambarin gimana asiknya acara ini , ada sedikit bocoran buat temen - temen yang udah mau ngebayangin gimana asyiknya Gathering kita nanti .

Waktu / Tempat : sekitar tanggal 27-31 Desember 2011. @Universitas Indonesia
Post Games , Materi Motivasi , Sharing , Give Gift , Foto - foto .

Ya , mungkin sederhana dan simple aja kali ya , gausah yang terlalu muluk dan ribet - ribet asalkan bisa kena dimakna dan tujuan buat acara ini :D

Informasi lebih lanjut akan dipublish di twitter atau dijarkom melalui sms. Tolong diagendakan yaa akhwat - akhwat cantik dan dirahmati Allah .

Wasslamu'alaikum wr.wb

Friday, November 25, 2011

FORKAT dan NAMA ANGKATAN 33 SMANSA

Asalamualaikum Wr. Wb teman-teman hebat!

tanggal 19 November 2011 telah dilaksanakan rapat Forum Angkatan 33, nah dari rapat itu ada dua hasil nih..

pertama, susunan kepengurusan Forkat sabagai berikut :

Ketua : Brahmantyo Akhmedika
Sekretaris 1: Hasna Hanifah
Sekretaris 2: Anindya Ayu Pranatrika
Bendahara 1: Laksmita Dewi Rinanti
Bendahara 2: Rizqi Choiriah
Ketua B.T. : Bagas Diko
Pendamping : Mahardika Zein
Bimo Setiotomo

Divisi Akademis:
Mohamad Rodiansyah
Paulus Reinhard
Rizki Rudwi
Cenna Fikri
Dara Rizki Amalia
Annisa Chastalla
Anisa Yulianti
Emilia Tiurma Savira
Deliana Ramdaniawati
Raita Faza Amalia

Divisa Humas:
Muhammad Haekal
Hanif Ibadurrahman
Indah Kusumawati
Nadiya Nurul Afifah
Khairunnisa
Anissa Dini
Miftah Setyaning Rahma
Faizal Azhari Putra
Luthfan Rasis
Hamka Hidaytullah

Divisi Acara:
Abdul Halim Wira
Yusuf Aufar
Hussein Iman Azhary
Yoshiori Wais Putra
Putri Nur Amalina
Antania Isyatira
Nicolaus Ernest
Abdul Latif Alam
Iman Nurfakih
Purnama Aji
Kholid Abdul Hafidz
Siti Rahayu

Divisi Dana dan Usaha:
Amalita Frantrini
Haritzya Azka
Andi Muhammad
Sabila Rusyidina
Arvin Samuar
Hikmah Haula
Bhayu Ravelli

insyaAllah dengan adanya forkat ini, ikatan angkatan kita semakin erat yaa. Amin :D * nama yang pertama ditulis di divisi itu ketua Divisinya*
kedua, berdasarkan voting untuk nama angkatan dihasilkan sebuah nama untuk angkatan kita, namanya adalah……

SCHOLASTIC
Successful History of The Whole Smansa’s Thirty Third Colaboration

… Scholastic itu sendiri artinya terpelajar, jadi insyaAllah ngegambarin kita sebagai anak Smansa banget B)

semoga kita menjadi angkatan yang terpelajar dan berguna buat orang-orang yang ada di sekitar kita

semangat yaa kawan-kawan #scholastic33 ! Original Post From:
Facebook Group - 33 Scholastic by Muhammad Haekal

Monday, November 14, 2011

SERTIJAB 2011

Hari ini , tepat tanggal 14 November 2011 diadakan acara serah terima jabatan ( sertijab ) komponen MPK/OSIS dan Ketua Ekskul periode 2010/2011 ke kepengurusan 2011/2012.

Berikut adalah sebagian susunan kepengurusan baru 2011/2012
Ketua MPK : Bima Satria dari sebelumnya Bimo Setiotomo
Ketua OSIS : Audy Fathian Indramulya dari sebelumnya M.Mahardhika Zein

Sertijab merupakan proses atau tahap akhir dari regenerasi yang setiap tahun dilakukan di SMANSA. Setelah sebelumnya melalui proses pemilihan , dan sidang umum. Regenerasi bertujuan untuk membawa SMANSA ke arah yang lebih baik lagi dari tahun - tahun sebelumnya .

Diharapkan agar pemimpin - pemimpin baru ini tetap memegang teguh komitmennya hingga ke kepengurusan selanjutnya .

Selamat Berjuang ! Manfaatkan kesempatan memegang tongkat estafet perjuangan pemimpin - pemimpin muda SMANSA untuk membuat SMANSA LEBIH BAIK !! 

" Pemimpin yang hebat hanya bisa tercipta dari sebuah perjuangan yang konsisten dan tak kenal lelah dalam mempertahankan idealisme."

Monday, October 17, 2011

Launching Kepengurusan Rohis 1 Depok 2011-2012

Setelah serangkaian recruitment , tes tertulis , wawancara , praLDK dan LDK Rohis 1 Depok , akhirnya kepengurusan baru untuk periode 2011-2012 pun diresmikan tepat pada hari ini , 17 Oktober 2011 . Tepat juga dengan jangka waktu satu tahun dari pasca LDK kepengurusan tahun 2010-2011.

Pada periode ini , terpilih M.Dzaky Faudzan Ma'as sebagai ketua Rohis menggantikan Fauzil Halim Mufassa ( 2011) , serta Khansa Asikasari sebagai keputrian .

Semoga dengan kepengurusan yang baru ini , muncul semangat yang lebih tinggi lagi dalam menjalani dakwah sekolah . Bermanfaat dan memberi pengaruh positif bagi SMANSA .
Setahun bukanlah waktu yang lama untuk belajar dan memahami serta mengevaluasi kekurangan dari tahun lalu untuk dijadikan batu loncatan perbaikan dakwah di SMANSA tahun ini .

Kami dari kelas 12 memohon maaf bila kiranya dari setahun kebelakang belum dapat memberikan sesuatu yang besar untuk dakwah di SMANSA . Harapan Kami , semoga di tahun kepengurusan kalian segalanya bisa lebih baik lagi . Tercermin dalam beberapa event yang sudah kalian laksanakan sebelum pergantian jabatan ini .

HAMASAH Generasi Harapan Rohis SMAN 1 Depok 2011-2012 !!!
Bismillahirrahmanirrahiim , niatkan karena ALLAH . :)

Exclusive's Muslimah Center Copyright © 2009
Scrapbook Mania theme designed by Simply WP and Free Bingo
Converted by Blogger Template Template